Jumat, 24 Juni 2011

Si Kodok Gembul dan Si Lebah Madu


         Kot……krokot…krokot…krokokot……kung begitu seterusnya saling bersahut-sahutan meloncat, terjun, berenang sesuka hati, bergelayutan Si Kodok bulet, cebol bin gembul itu( yang akrab dipanggil pak Gembul dan istrinya adalah Bu Gembul) bersama keluarganya, pada batang bunga tunjung warna-warni yang tumbuh di telaga Madu di Taman Angsoka tempat pencari damai……
Terdengar santer suara Kung…tatkala bumi mulai redup, pertanda apa ya? begitu pak Gembul bertanya pada anak-anaknya……keeeeeeeeeeeeeek (serentak anak-anaknya menimpali) Ibu gembulpun datang ikut nimbrung disamping grombolan anak-anaknya sambil membantu anak-anaknya menjawab pertanyaan bapaknya: pertanda hujan……hujan toh begitu ia menjawab dengan gaya yang lucu memecah keheningan tatkala anaknya sedih melihat bumi mulai mendung. Salah satu dari anaknya yang paling bontot angkat bicara: “Ayah…… a..a.ku takut  ……yah. Sementara itu kakak-kakaknya tertawa geli , kek…..kek…..kung….kek…kek….kung wow……..adikku tercinta ini bagus………ini bagus, Si bungsu melompat ke punggung ibunya menghindar……dari……..kakak-kakaknya……yang……..sudah…..mentertawakannya. Krokokot……krokot……krokot……krokokot……kung, begitu bapak ibunya menghibur dan menjelaskan dengan kasihnya: hai anakku hujan turun bagi kita bangsa kodok adalah kedamaian………itu pertanda akan banyak air tempat kita berenang ….dan pastinya akan banyak makanan……….Tenang ya anakku kakak-kakakmu pasti membantumu ok.!..........seraya menyahut dengan suara kecil iii…..ya pak. kek…..kek….. kung …. kek…kek….kung. sssstt sudahlah cukup…..dulu……mentertawakan……adikmu……mari….kita bersenang-senang lagi. Krokokot……krokot………krokot………krokokot……kung keek.
Kot…krokot…krokot……krokokot…kung keek begitulah nyanyian khas keluarga Pak Gembul.
Pada saat anak-anaknya mulai satu persatu menghentikan nyanyiannya si Gembul mulai merenungi hidupnya bersama istrinya: “Bu akankah telaga madu ini tetap disini dan seperti ini selalu dilimpahi air dan makanan? Entahlah Pak…….jawab Bu Gembul…….mendesah. Baik……ach…..mari kita tidur selama rumpun tunjung ini masih rimbun disini  pasti kita bisa hidup toh ( begitulah si Gembul yang terlena  dan merasa ada pada zona nyaman dan tak pernah tahu kemajuan jaman , segalanya pasti bisa berubah ) jangan dipikirkan …………agar besok pagi kita bersenang-senang lagi bersama anak-anak ya bu. “Baiklah Pak”.
Di sisi lain ada bangsa Lebah, Tawon, Kupu-kupu telah membangun jaringan dengan pengaturan yang rapi datang berduyun-duyun memanfaatkan peluang yang ada di Telaga Madu, yang diketahuinya bukan melalui berita TV, Radio, Internet ataupun surat kabar, melainkan dari gemuruhnya nyanyian kodok dan semerbak bau bunga-bunga Tunjung  berwarna-warni yang sedang bermekaran pastinya.
Ratu dan Raja Lebah kini sudah mengerahkan bala-balanya untuk turun dan melebarkan jaringannya untuk dapat memproduksi madu yang banyak. Suatu saat sebelum turun ke wilayah penuh bunga-bunga harum, terdengar suara lantangnya Raja dan Ratu Lebah memimpin dengan motivasinya: “Wahai ……..bala-balaku tetaplah melangkahlah pasti, tetaplah pada tujuan awalmu adalah…I..M…..P…..I….A….N…bagaimana?.......jelas? …seraya semuanya menyahut dengan mantap …j…e…l…a…s!.   “Good and jangan kau gentar sama Tawon, Tawon kuning maupun Kupu-kupu yang hanya bisa mempercantik sayapnya saja…..betapapun cantiknya mereka tetaplah pada tujuan awal ….apa?  Semua menjawab: I ……M….P….I….A….N …    paduka.   Good…….good…..let’s go now…..
Nah ……tahukah pembaca apa yang terjadi, berkat persiapan yang matang, dan kondisi yang fit dari asupan madu murni hasil produksinya mereka memang membawa hasil yang bagus pada saat kembali ke sarangnya. Ratu dan Raja Lebah mangut-manggut damai kegirangan seraya berkata……oh…..good….very good. Excellent. Ratu dan Raja Lebah kini tidak usah bekerja keras lagi karena sistemnya sudah kuat, anak, cucu, cicit saudara-saudarinya sudah semuanya membangun usaha ini dengan baik dan konsisten karena semuanya mau seperti Raja dan Ratu lebah pemimpinnya itu. Oh…..nampaknya semua ingin pensiun muda, tak ingin menunggu masa pensiun lebih lama dan terikat dengan segala peraturan-peraturannya..
Lebah dewasa nan cantik………..terbang kesana kemari sedikit nyantai bergumam pada temannya, wahai teman tampaknya aku harus memilih harus bekerja keras dulu dech, dimasa mudaku ini, why…..kenapa? …….ich gaya banget……bahasamu teman………ya iyalah………. Secara gitu loh, hari gini mau maju kok hanya satu bahasa …… tingkatkan selalu dong step by step ha…ha sambil bercanda sembari berguman…..punya impian kuat tapi satu bahasa. Habis …..itu si teman terbang dengan lucunya di depan si cantik……….bagaimana dooong pertanyaanku bisa dijawab tidak?  Oh……of course ……ha….ha begitu….baru benar…..terus…terus…pakai bahasa moderenmu ya…..niscaya kamu semakin maju cantik. Yach……kapan aku jawab pertanyaanmu teman, baiklah teman…..tahukah kamu hatiku sedih melihat di luaran sana…..masak sudah pensiun……..oh masih cari-cari kerjaan ….. tidak ada waktu bersenang-senang, jarang bisa bertemu dengan cucunya. Wah jauh sekali mikirnya…..pikir aja apa yang terjadi sekarang, please dech. Oh…teman, pemikiranmu itu…  mirip sekali dengan teman-teman penjaga kolam itu. .  Siapa….seperti siapa…..ach sahut si teman menggerutu se…..se…seperti yang………………………………………………….. krokokot…krokot…krokot……krokokot…kung itu loh, sambil terbang dengan lincahnya. Oh si  bangsa kodok rupanya, kenapa memangnya mereka….. cantik? Mereka itu hanya hidup untuk makan, kalau sudah kenyang…..puas, walaupun makannya seadanya, iya kan? Mereka terlena dalam zona nyaman, dan konsisten di satu tempat. Lain bangsa kita (melengos dengan bangganya ), makan adalah  untuk hidup, bangsa yang… pintar, cerdas dan kuat pula, makanannya saja sari madu bunga-bunga harum, bisa memproduksi madu dan dapat menyenangkan bangsa manusia pula toh? Tiada hari tanpa inovasi, selalu hinggap di tempat yang indah, tidak hanya tunjung, bunga kasturi, melati …..sampai Sandat(Kenanga)
Si teman memandangi temannya selain lincah, cantik, cerdas pula  dan sudah bisa memikirkan masa depan……..oh betapa beruntungnya ya yang menjadi keluarganya. Ternyata benar semua ada waktunya . Makanya pada waktu belajar pergunakanlah dengan baik agar kelak bisa bebas waktu  dan bebas segalanya. Ya Tuhan Maha Agung Engkaulah penyebab segala yang ada di Dunia ini, terimakasih atas karuniaMU ( Penulis Cerita Ibu Sukeni
Ini cerita pertama yang ku tulis (mohon petunjuk) Sang Pembaca budiman.Selamat membacaaaaaaaaaaaaaa.


saat Ibu Sukeni menceritakan kembali cerita dalam Lomba dan kalah. Tapi tak ingin kecewa mau belajar lagi menulis cerita tunggu ya tulisan berikutnya.

Jangan lupa komentarnya ............ Terimakasih.



Sekilas tentang cucuku

I Wayan Sandhi Prajnana Sunu Rishi Oka, begitu diberi nama semenjak lahir, kehadirannya di muka Bumi ini ditunggu-tunggu selama 3 Tahun. Lahir pada tanggal 21 Oktober 2010 dan kini sudah berumur 8 bulan.


Kini Ia sudah bisa mengikuti gerak-gerik orang yang dekat padanya. Saya sangat bangga bisa ada waktu dekat dengan Sandhi, sangat menghibur ke sederhanaan hidupku. dekat dengannya kesederhanaan menjadi sangat mewah...
Sandi bersama Ninik
 Coba perhatikan gayanya kalau tertawa..........ha....ha.......... betapa iklasnya tawanya,,,,,,waduh pokoknya bikin geregetan....geregetan.
Ini Ayah(Eka Rishi Oka), Ibunya( Putu Rika Agtalvini) sedang mendoa unyuk kerahayuan putrany Sanhi pada saat berusia 42 hari
Sandi disayang Ninik

Menariknya Hidupku

Sutengsu adalah Ni Bali yang menjalani hidup dengan sederhana.
Walau sederhana hidupnya Ia merasa itu sangat mewah karena apa yang dilakukannya orang lain belum bisa melakukan. Tak pernah merasa risau akan jabatan, pangkat, dan sejenisnya, kata temen-temen sih itu bodoh maaf tak mampu menyusun kata menjadi Ilmiah karena ini apa adanya.......
Bunga adalah junjungan hatinya yang mampu mewakili perasaannya kepada kesucian, kepada Sang Pencipta.
Sutengsu bangga menikmati warna-warni bunga, tumbuh-tumbuhan aneka jenis, desir angin,gemercik air, megahnya laut biru, tinginya gunung yang menjulang. .....ach sangat mengesankan......itu sih tidak cukup tanpa memiliki kemampuan yang mampu menghasilkan sesui kebutuhan hidup keluarga........kalau untuk sendiri sih keren. Cita-cita atau keinginan sih mau membantu setiap orang yang memerlukan bantuan. Ada yang bisa bantu Sutengsu mewujudkan cita-citanya?
Banyak yang kasi saran....nikmati aja semilirnya anginnnnnnnnnnnnnnn......ach......... tapi tdk apa yang penting kan mampu mengatasi setiap keinginan. Oh ceritanya berlanjut aja nanti sekarang  Cucu  Sunu mau ikut mengetik.....Och.......sampai jumpa......



,