Selasa, 05 Agustus 2014

Tentang Tari Puspanjali

Tari Puspanjali



Tari Puspanjali
Salah satu persembahan para seniman lokal yang berkreasi dengan berbagai imajinatifnya menghasilkan sebuah tari tradisional yang memiliki citarasa seni tinggi dengan sebuah persembahan dengan nama Tari Puspanjali. Tarian yang biasanya ditarikan oleh anak perempuan ini menampilkan seni gerak tubuh dan tangan yang dinamis dan lemah gemulai. Innspirasi gerakan ini diambil dari gerakan tarian rejang yang biasanya ditarikan pada saat upacara agama di pura. Tari puspajali ini ditarikan secara berkelompok antara 5-7 orang.

Tari Puspanjali diciptakan  di tahun 1989 oleh N.L.N. Swasthi Wijaya Bandem dan dengan penata tabuh I Nyoman Windha, gerakan yang lembut, ritmis memang khas dan feminim sekali, gerakan-gerakan penari mudah dicerna, dan indah, sehingga para penari sepertinya wajib untuk bisa menarikan tarian ini, tarian ini merupakan sebuah tari sambutan, yang melukiskan para wanita menyambut dengan rasa hormat bagi para tamu yang datang, pada perkembangannya, sering ditampilkan pada acara-acara resmi menyambut tamu penting, dan sebagai tari hiburan yang indah dengan estetika seni tinggi.

Tentang Tari pendet

TARI PENDET

Tari Pendet merupakan Tari yang berasal dari Bali. Tari-Tarian ini termasuk dalam jenis tarian wali, yaitu tarian Bali yang dipentaskan untuk keperluan upacara keagamaan. Tarian ini diciptakan oleh seniman tari asal Bali, I Nyoman Kaler, pada tahun 1970-an.
            Pada dasarnya dalam tarian Pendet ini, para gadis muda hanya mengikuti gerakan penasi perempuan senior yang ada didepan mereka, yang bertanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tarian ini tidak memerlukan latihan yang terlalu intensif.
            Pada awalnya, Tari Pendet ini merupakan tarian pemujaan yang banyak diperagakan di Pura-Pura yang ada di Bali. Tarian ini menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa dan Dewi ke alam
 Marcapada. Tarian ini sebagai bentuk persembahan masyarakat terhadap Dewa dan Dewi tersebut. Tari Pendet di ciptakan dengan semangat ngayah (sukarela), dan tarian ini diakui dibuat dengan cara komunal bukan dengan cara perseorangan. Tari Pendet ini juga disebut sebagai penghormatan terhadap leluhur dan disebut juga saebgai tari Bhatara ataupun tari Bhatari. Dan tarian ini dipentaskan dihalaman Pura, menghadap ke Pelinggih, tempat dimana Bhatara dan Bhatari di simpan.
           
 
Pada tahun 1950, tari Pendet digubah menjadi tarian sekuler (lebih menduniawi) agar dapat ditonton oleh masyarakat umum. Salah satu Tokoh yang menggubah tari pendet ini adalah Nur Aini. Pada saat itu, para seniman Tari Bali tersebut berharap Tari Pendet bisa digunakan untuk menjadi kegiatan Parawisata. Berbagai modifikasi pun dilakukan dalam tarian ini. Sehingga lahirlah Tari Pendet Pertunjukan.
            Pada 1961, Wayan Berata, menyempurnakan tari pendet versi pertunjukan. Jika Biasanya Tari Pendet di mainkan oleh dua orang, Wayan menambahkan jumlah pemainnya menjadi empat orang. Dalam versi keagamaan, gadis-gadis membawakannya dalam pakaian adat yang biasa dipakai untuk sembahyang dalam adat Bali. Dan dalam versi pertunjukan, baju para penari diubah menjadi lebih cerah dan gemerlap.
            Menurut catatan sejarah, Tari Pendet ini merupakan salah satu tarian yang paling tua di antaratari-tarian sejenis yang ada di Pulau Dewata, Bali. Dan para ahli seni pertunjukan Bali menyatakan tahun 1950 sebagai tahun kelahiran Tari Pendet. Menurut Prof. Dr. I Wayan Dibia (Guru Besar Institut Seni Indonesia), “Tari Pendet adalah tarian kelompok yang biasanya ditarikan oleh sekelompok remaja putrid dimana setiap orang penari membawa sebuah mangkuk perak (bokor) yang berisikan bunga warna-warni”. Mengenai penggagas dari Tarian ini menurut Dibia adalah dua seniman Bali kelahiran Desa Sumertha, Denpasar yakni I wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng.
            Wayan Rindi adalah penekun seni tari yang dikenal karena kemampuannya menggubah tari dan melestarikan seni melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Menurut anak bungsu dari I Wayan Rindi, Ketut Sutapa, Wayan Rindi memodifikasi tari pendet sakral menjadi tari pendet penyambutan. I Wayan Rindi menciptakan tari Pendet ini pada sekitar tahun 1950. Meski dimodifikasi, namun semua busana dan unsure gerakan tarinya tetap mengacu pada pakem seni Bali yang dikenal khas dan dinamis.
           
 Di dalam tari Pendet, terdapat dua jenis tari. Yaitu tari Pendet sakral dan tari Pendet Penyambutan.


Tari Pendet Sakral

            Biasanya tari Pendet ini dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh para putrid, dan lebih dinamis dari tari Rejang. Selalu ditampilak setelah penampilan dari Tari Rejang di halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih). Para penari Pendet berdandan sama seperti penari upacara keagamaan yang sakral lainnya, dengan memakai pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan sesajian persembahan seperti sangku (wadah air suci), Kendi, cawan, dan yang lainnya.
            Wayan Dibia menegaskan bahwa tari pendet sudah sejak lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual dari masyarakat Hindu Bali.
            Sumber inspirasi lahirnya tari Pendet adalah sebuah ritual sakral odalan di pura yang disebut mamendet atau mendet. Prosesi mendet berlangsung setelah pendeta mengumandangkan puja mantranya dan dan seusai pementasan topengsidakarya; teater sakral yang secara filosofis melegitimasi upacara keagamaan. Hampir setiap pura besar hingga kecil di Bali disertai dengan aktivitas mamendet. Aktivitas mendet yang secara etimologis berasal dari mendak (menyambut) itu, penarinya tak selalu dipersiapkan secara khusus, umumnya dapat dibawakan oleh seluruh partisipan, pria-wanita tua dan muda. Ketika gamelan sudah melantunkan gending papendetan, mereka yang ingin ngayah mendet; menari secara tulus akan bergantian tampil di halaman suci pura, bisa secara solo, berpasangan, atau juga masal. Lewat doa dan persembahan semerbak bunganya, tari Pendet telah merajut harmoni intra dan multikultural. Sebagai seni tari sub kebudayaan Indonesia, tari Bali yang dibawakan kaum hawa itu menjadi jempatan toleransi dalam realita kebhinekaan kita mengapresiasi suatu ekspresi kesenian.

Tari Pendet Penyambutan

            Pada tahun 1950-an, ketika Soekarno dan tamu negara mengunjungi Bali, muncul kebiasaan menyambut mereka di lapangan udara dengan acara tarian Pendet besar-besaran. Lalu, pimpinan Hotel Bali Beach mengambil keputusan untuk membuka acara Legong Dance dengan Pendet, sebagai sambutan untuk tamu-tamunya. Pada waktu instansi-instansi agama Hindu bereaksi keras: mereka memandang hal itu sebagai pencemaran, oleh karena wisatawan-wisatawan nampak disetarakan dengan para dewa. Sehingga pada tahun 1970-an, I Wayan Beratha, seorang koreografer dari KOKAR, atas permintaan instansi agama itu, menciptakan suatu kreasi baru yang diilhami oleh Pendet, tetapi dalam gaya Kebyar. Belakangan dikenal sebagai Panyembrama-yaitu acara penyambutan tamu dalam bahasa Kawi-atau “Tari Selamat Datang”, tarian baru itu kini sudah menggantikan tarian ritual lama sebagai pembukaan pertunjukan pariwisata. Seperti tari Bali lainnya, Tari Pendet banyak menggunakan gerakan mata yang disebut seledet, gerak tangan, gerak kepala, gerak bahu, dan gerak kaki. Salah satu sikap menari disebut agem, yaitu sikap kedua kaki merengkuh pada posisi renggang dengan tangan ditekuk. Ciri khas tari ini adalah gerakan menaburkan bunga yang sebelumnya diawali dengan gerakan persembahan sambil duduk.

Baris Pendet merupakan Tarian untuk Upacara. Setiap Upacara Besar, selalu ada Tarian ini dimana Tari Baris Pendet ini adalah salah satu ornament upacara yang harus ada.Tari Baris Pendet adalah Tari Baris yang Asli. semua Tari Baris berasal dari pengembangan Tari Baris Pendet ini.Di bali sekarang hanya seberapa orang yang bisa menarikannya seperti Aslinya. Banyak yang menggabungkannya dengan Baris Tunggal. Tarian ini di Tarikan dengan membawa sesajen berupa Canang Sari(kumpulan bunga dan daun yang melambangkan keindahan dan Tuhan). Biasanya diTarikan oleh 8-10 orang. karena sakralnya, kalian benar-benar akan jarang sekali untuk melihat Tari Baris Pendet ini. selain itu Tari Pendet ini tidak mengharuskan memakai kostum Baris. Hanya pakaian adat Bali biasa pun tidak masalah.
           
            Tari Pendet diiringi oleh seperangkat alat gamelan Bali. Perangkat gamelan Bali berbeda dengan perangkat gamelan Jawa. Perangkat gamelan Bali antara lain: tarompong, reyong, bende, kempul, gong, kendang wadu, petuk, kendang lanang, cengceng, jublag, jagong, gangsa, ugal, kantil, dan gong kebyar. Penabuh gamelan biasanya dilakukan pria sambil duduk bersila, dan alat musik dimainkan dengan cara dipukul dengan pemukul khusus.
            Beberapa nama gerakan dalam tari Pendet, misalnya ada gerakngumbang, ngelung/agem, ngegol, nyeregseg, gelatik nuut papah, nyalud, sledet, dan ngotag leher.

Susunan gerakan dasar tari Pendet diurutkan sebagai berikut :

  1. Ngumbang luk penyalin, berjalan ke muka belok kanan kiri dan               ngentrag.
  2. Duduk bersimpuh mengambil bunga lalu menyembah dengan                   manganjali.  Leher ngilek ke samping kanan seraya nyeledet (gerakan ini dilakukan 3x berturut-turut).
  3. Ngagem kanan disertai luk nerudut dan nyeledet ke kiri.
  4. Ngenjet gerak peralihan untuk perpindah dan menjadi agem kanan.
  5. Ngotag pinggang bertukar tempat dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
  6. Ngelung rebah ke kiri dan kanan yang disertai dengan angumad tarik       kanan dan kiri.
  7. Ngumbang ombak segera berjalan belok ke belakang dan ke muka.
  8.  Nyeregseg ngider berputar ke kanan dan kiri berturut-turut sampai 2 atau 3 kali.
  9. Ngelung kiri kanan beserta nyeledet kiri kanan lalu beranjak 2 terus         berjalan.
  10. Ngentrag berjalan cepat terus ngeseh dan menabur bunga sambil             berjalan ngumbang luk penyalin.
  11. Metanjek ngandang berputar ke kiri dan ditutup dengan gerka               nyakup bawa.

     Jika dibagi menurut gerakan dasarnya, dibagi menjadi beberapa              macam yakni :
  •   Ngumbang luk penyalin.
  • Leher ngilek.
  •   Nyeledet.
  •    Agem kana
  •  Luk nerusut.
  •   Agem kiri.
  • Ngumbang ombak.

TATA BUSANA TARI PENDET
     Pementasan tari Pendet memerlukan beberapa macam perlengkapan busana dan juga properti. Adapun macam-macam perlengkapan busana dan properti tari Pendet adalah :

  •  Sabuk prada.
  • Anteng.
  •  Kain songket.
  • Bokor.

tari pendet dinilai mampu sebagai sumber inspirasi bagi penciptaan tari-tarian kreasi baru maupun tari kontemporer yang disajikan sebagai seni balih-balihan yaitu pertunjukkan seni yang bersifat sekuler. Tari pendet pada awalnya hanya untuk kelengkapan kegiatan keagamaan umat Hindu yang berfungsi sebagai tari wali pada upacara piodalan atau dewa Yadnya di pura-pura. Salah satu cara yang lazim dilakukan dalam menyambut kehadiran para dewata dari khayangan dilakukan dengan cara menari dan salah satunya menampilkan tari pendet. Disejumlah daerah di Bali juga dikenal tari Baris Pendet, satu varian tari baris atau kelompok yang dibawakan oleh penari laki-laki yang biasanya menari sambil membawa sesaji. Ini menunjukkan menarikan tari pendet(memendet) sudah sejak lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu di Bali.

Demikianlah penjelasan yang dapat saya berikan mengenai Tari Pendet. Terima Kasih

Rabu, 04 Juni 2014

Penggunaan Surang dalam penulisan Aksara Bali


Sering kita belajar menulis Aksara Bali ......tetapi selalu saja lupa....kendalanya apa yach......?

mungkin kurang menguasai bentuk tulisan?

mari kita coba lagi yuk ......! mengigat kembali bentuk surang tersebut.

 
Ini adalah simbul Surang yang apa bila digunakan diatas aksara berfungsi sebagai R.





Contohnya seperti penulisan di bawah ini:


Nah lalu bagaimana kalau kita mulai berlatih menulis:

1. Kamar=                                                                    6. Kajar =

2. Cakar=                                                                     7. Mekar Sari=

3. Sinar=                                                                      8. Darmawan=

4. Sudarsana=                                                              9. Arsana=

5. Sukerta=                                                                10.Sarjana=


Antengin melajah gih pasti bisa...........

Senin, 05 Mei 2014

Membaca sastrabali.com/ Tingkatan dalam Bahasa Bali



Haloooo Bloger ....saya sedang membaca Link di bawah ini sangat menarik dan sangat berguna sekali dan dapat membedakan bagaimana menggunakan bahasa halus dan kapan menggunakan Bahasa kasar.

Ternyata penting sekali mengenal tingkatan Bahasa Balinya

http://sastrabali.com/tingkatan-bahasa-dalam-bahasa-bali.html

Selamat membaca

Selasa, 18 Maret 2014

Mau belajar membaca Aksara Bali?


Om Swastyastu
Om Hyang Widhi semoga selamat atas karunia Hyang Widhi


Tolong diperhatikan bentuk Aksara Bali ini dengan baik dan ini adalah bentuk Aksara yang kecil terdiri dari Aksara Suara, Aksara Wyanjana dan Angka Bali
Coba perhatikan dan bandingkan dengan pelajaran yang dipelajari di Sekolah ya!

Dan bila mengalami kesulitan tanyakan lagi pada gurumu yach.......selamat belajar




Ingat ini juga tulisan aksara Bali namun belum di beri cecek pada masing-masing Aksaranya




Nah kalau yang ini sama saja tetapi sudah disediakan hurup latinnya ya..... jadi sangat membantu kan untuk panduan belajar kamu!



Ini adalah tulisan Hanacaraka dalam bentuk yang lebih besar.
Baiklah para sisya yang senang belajar .....ambilah kertasmu dan praktekkan sendiri di Rumah ya dan tanpa disadari nanti tentu dirimu bisa menulis dengan baik.






Dan jangan lupa setelah menulis Asara Bali lanjutkan juga mengenal bentuk-bentuk Angka Aksara Bali ya


Ini adalah bentuk-bentuk  gantungan dan Gempelan



Menjawab salah satu pertanyaan dari pembaca: yang menanyakan bagaimana caranya menulis "Karangasem"
Jawabannya adalah penulisan pada oftion C karena menggunakan tengenan mejalan ya....... Selamat belajar membaca dan jangan lupa kunjungi juga : https://baliaksara.wordpress.com/
 
Selamat belajar ya!



Sumber: 
https://www.google.com/searchq=aksara+bali&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=THMoU8TwE4mQrgef1IDYCA&sqi=2&ved=0CDoQsAQ&biw=1093&bih=515

Cara mengingat bentuk aksara cermati Vidio dibawah ini gih!!!!




Minggu, 16 Maret 2014

Piranti-piranti Sekolah





Halo teman-teman masih ingatkah pada masa-masa belajar Bahasa Bali di sekolah

masa kecilku dulu di tahun 1968, pada saat berusia 7 Tahun jelasnya pada saat kelas satu wow pada jaman itu betul-betul masa sulit belajar Bahasa dan Bahasa Bali. tidak ada contoh atau peraga.

Pada halaman ini ingin sekali menunjukkan contoh-contoh benda yang dipergunakan di Sekolah

Jelasnya beberapa contoh: ALAT-ALAT SEKOLAH = PIRANTI-PIRANTI SEKOLAH

Mari kita mulai:




Meja

Niki Meja

Niki meja kayu

Niki meja tiange


Kursi
Niki Korsi
Niki Korsi kayu
Niki korsin tiange

Papan tulis

Niki Papan tulis
Niki Papan tulis mewarna selem


Add caption
 Niki Buku tulis
Niki buku tulis anyar
Niki buku tulis tiange


Pengirutan

Niki Pengirutan
Niki pengirutan potlot
Niki pengirutan potlot tiange


Pengosotan
 Niki Pengosotan
Niki pengosotan potlot
Niki pengosotan potlot tiange


Pengarisan

Niki Pengarisan
Niki pengarisan tiange

Polpen

Niki Polpen
Niki polpen mewarna selem
Niki polpen selem tiange


Potlot
 Niki Potlot
Niki potlot mewarna kuning
Niki potlot kuning tiange

Tas

Niki Tas
Niki tas sekolah
Niki tas sekolah tiange

Ya sekian dahulu semoga saya bisa menulis lagi dan ada waktu.

Senin, 10 Maret 2014

Kumpulan gending Rare

Melali ke Hotel Nusa Dua

Jalan melali…….. jalan melali ….. jalan melali
Ke Hotel Nusa Dua 2X
Jalan melali…….. jalan melali….. jalan melali
Ke Hotel Nusa Dua 2X

Demen pesan atin tiange jani
Demen pesan atin tiange jani
Menegakin …………………
Montor gede luwung gati
Montor Gede luwung gati

Suryak   suryak   suryak   suryak 
suryak   suryak  suryak    suryak

Heiiiii Torise liu gati………
Ada Polisi Hotel……..

Titiang sami saking Desa
Melali ke Nusa Dua
Titiang nunas sinampura
Antuk ke ingan titiang

Titiang mangkin memargi
Melali ke pesisi
Ke Hotel Nusa Dua

Titiang mangkin memargi
Melali ke pesisi
Ke Hotel Nusa Dua

Lagu ini ciptaan: Ngakan Rai Lanus

Selasa, 11 Februari 2014

Ajeng-ajengan Kesenengan Tiange

Niki Jaja Kelepon


Tiang demen ngajeng jaja kelepon.



Niki Jaja Kelepon Tanah Lot.

Tiang demen ngajengan Jaja Kelepon
saking Tanah Lot

Jaja Laklak
 Tiang demen ngajengan Jaja Laklak Bali

Jaja Godoh
 Tiang demen ngajengan Jaja Godoh

Be Guling

Tiang demen ngajengan Nasi misi Be Guling

Betutu Siap
 Tiang demen ngajeng Betutu Siap

Bulung Boni

Tiang demen ngajengan Jukut Bulung Boni


Jukut Bulung meurab
Tiang demen ngajengan Jukut bulung maurab

Satua I Katak dot dadi Lembu


Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh berpuluh-puluh katak. Diantara katak-katak tersebut ada satu anak katak yang bernama Kenthus, dia adalah anak katak yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya itu, Kenthus menjadi sangat sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak katak lainnya yang dapat mengalahkannya.
Sebenarnya kakak Kenthus sudah sering menasehati agar Kentus tidak bersikap sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut tidak pernah dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, hingga Kenthus tidak mempunyai teman bermain lagi.

Pada suatu pagi, Kenthus berlatih melompat di padang rumput. Ketika itu juga ada seekor anak lembu yang sedang bermain di situ. Sesekali, anak lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-lari sambil sesekali menyenggok rumput yang segar. Secara tidak sengaja, lidah anak sapi yang dijulurkan terkena tubuh si Kenthus.

"Huh, berani makhluk ini mengusikku," kata Kenthus dengan perasaan marah sambil coba menjauhi anak lembu itu. Sebenarnya anak lembu itu pula tidak berniat untuk mengganggunya. Kebetulan pergerakannya sama dengan Kenthus sehingga menyebabkan Khentus menjadi cemas dan melompat dengan segera untuk menyelamatkan diri.

Sambil terengah-engah, Kenthus sampai di tepi kolam. Melihat Kenthus yang kelihatan sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran. "Hai Khentus, mengapa kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat pucat sekali,” Tanya teman-temannya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya cemas saja. Lihatlah di tengah padang rumput itu. Aku tidak tahu makhluk apa itu, tetapi makhluk itu sangat sombong. Makhluk itu hendak menelan aku." Kata Kenthus..

Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. " Makhluk itu anak lembu. sepengetahuan kakak, anak lembu tidak jahat. Mereka memang biasa dilepaskan di padang rumput ini setiap pagi."

"Tidak jahat? Kenapa kakak bias bilang seperti itu? Saya hampir-hampir ditelannya tadi," kata Kenthus. "Ah, tidak mungkin. Lembu tidak makan katak atau ikan tetapi hanya rumput." Jelas kakaknya lagi.

"Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku dikejarnnya dan hampir ditendang olehnya." Celah Kenthus. "Wahai kawan-kawan, aku sebenarnya bisa melawannya dengan mengembungkan diriku," Kata Kenthus dengan bangga.
" Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai.

"Sudahlah Kenthus. Kamu tidak akan dapat menandingi lembu itu. Perbuatan kamu berbahaya. Hentikan!" kata Kakak Kenthus berulang kali tetapi Kenthus tidak mempedulikan nasehat kakaknya. Kenthus terus mengembungkan dirinya, karena dorongan dari teman-temannya. Sebenarnya, mereka sengaja hendak memberi pelajaran pada Kenthus yang sombong itu.

"Sedikit lagi Kenthus. Teruskan!" Begitulah yang diteriakkan oleh kawan-kawan Kenthus. Setelah perut Kenthus menggembung dengan sangat besar, tiba-tiba Kenthus jatuh lemas. Perutnya sangat sakit dan perlahan-lahan dikempiskannya. Melihat keadaan adiknya yang lemas, kakak Kenthus lalu membantu.

Mujurlah Kenthus tidak apa-apa. Dia sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia malu dan kesal dengan sikapnya yang sombong.